TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Simalakama

Menyusun kepingan jiwa yang porak-poranda 

ilustrasi laki-laki sedang berjalan sendirian (pexel.com/Bob Price)

Ada satu nyawa yang menggantungkan hidup pada semesta
Tangannya menggenggam antariksa
Namun kakinya mengayun di udara
Lalu ia menjatuhkan tubuh pada bumi hingga membuatnya tak berdaya
Dia ingin mati
Tapi ia takut mati
Dia ingin hidup
Tapi ia bosan hidup

Dia adalah simalakama
Yang hidup di antara ada dan tiada
Maju langkahnya adalah praduga
Antara siksa
Atau bahagia

Antara cinta
Atau durjana.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Raganya tak bertingkah apa-apa
Dengan wajah bertopeng metamorfosa

Sukmanya berkelana
Menyusun kepingan-kepingan jiwa yang porak-poranda
Yang hancur dan kecewa pada dunia
Kepalanya berperang hebat dengan tanda tanya
Sambil tangannya menulis aksara
Merangkai satu per satu kata
Seolah bercerita kembali tentang peristiwa nestapa
Api menjalar pada tubuhnya
Lalu meledak dengan begitu hebat, sampai merusak fungsi otak

Baca Juga: [PUISI] Dalam Hening Malam 

Verified Writer

Mega Putry

Menyukai semua hal, kecuali matematika.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya