TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Menunggu Tuntas

Sambi merangkul waktu yang memberiku kenangan membekas

ilustrasi jam pasir (pexels.com/@pixabay)

Waktu yang kumiliki kian terkikis
Takdir tergaris
Menuntunku pada konstelasi hidup asam-pahit-manis
Muak sudah dengan segala yang sinis

Mengapa aku tetap berdiam diri?
Awan-awan meninggalkanku berlari
Angin enggan menemani
Aku? Terlena dalam semesta mimpi

Mula berjalan
Hanya itu yang kubutuhkan
Meski perlahan-lahan
Demi terbebas dari belenggu ketertinggalan

Aku masih menunggu tuntas
Tak bisa hanya duduk menatap kertas
Tak bisa biarkan sisa waktu tertindas
Aku ingin segera bebas

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Tak lagi ada
Masa untuk terlelap dari dunia nyata
Tak lagi tersisa
Momen-momen hanya untuk bermanja

 

Terlewatinya waktu tak pernah semu
Membuatku meratap dan menyesal selalu
Juga memarahi rindu
Yang bahkan tak punya salah padaku

November 2021

Baca Juga: [PUISI] Tak Juga Memahami

Verified Writer

Mohammad Azharudin

Anak muda biasa yang suka belajar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya