[PUISI] Air Bertanya

Bingung bersuara

pexels.com/Matt Hardy

18 Agustus 2020

Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Sungai..
Kutatap kau selalu berlalu
Melihat ikanmu melaju ke hulu
Tak pernah bisa airmu tertipu
Kuinjak batu ia terpaku

Danau..
Kudengar kau terlalu membisu
Mendengar desir angin memburu
Kulempar batu derai airmu terdengar merdu
Air menggenang luluh tak mampu

Laut..
Kusentuh kau kian terasa
Camar berdengung kerang berkata
Kutarik ombak terdengar lara
Pasir terdampar bawa sengsara

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

[PUISI] Perihal Hamba
[PUISI] Terenyuh
[PUISI] Dimensi Khayal

Verified Writer

Regi Purnama

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

[PUISI] Air Bertanya

Editor’s picks

Rekomendasi Artikel

[PUISI] Telah Menjelma Fantasi

[PUISI] Tangis Kemenangan

[PUISI] Kota Hampir Mati

[PUISI] Tak Perlu Melawan Takdir

[PUISI] Cerita Senandika yang Berseri-seri

[PUISI] Teringin Mati, namun Tak Sudi Bersua dengan Neraka

[PUISI] Misteri Hujan Bulan Juli

[PUISI] Sepenuhnya Ada

[PUISI] Sekilas Sebelum Gelap

[PUISI] Di Bawah Atap Petang

Hamil 4 Bulan tapi Perut Masih Kecil, Apakah Normal?

Ide Bekal Anak Hemat Budget ala Meisya Siregar, Mudah Dibuat!

5 Fakta Keluarga Asli Colton Burpo di Film Heaven Is for Real

Tak Hanya untuk Kulit, Ini Manfaat Glycolic Acid untuk Rambut

Inspirasi Riasan Wajah yang Minimal untuk Acara Pernikahan

7 Rumah Sakit Angker di Indonesia, Ada yang Masih Beroperasi