[PUISI] Wajah, Luka, dan Masa Lalu

Mengingat terdahulu

ilustrasi mata (unsplash.com/Victor Freitas)

20 Agustus 2020

Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Tergurat cahaya semu di matamu
Mata yang sayu tersirat akan sesuatu
Bukan rindu dan malu
Namun percikan luka penuh nanah akan masa lalu

Wajah kecilmu memucat bila mengingat betapa lelahnya dirimu
Lelah melalui rantaian hidup yang selalu membuatmu merintih dalam lamunan, menangis dalam dekapan waktu yang kian memburu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Hanya sujud dan doa yang mampu menguatkan hati yang sempat membiru
Menambal lubang-lubang jiwa
Menjahit luka masa lalu

Baca Juga: [PUISI] Waktu Itu

Verified Writer

Regi Purnama

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

[PUISI] Wajah, Luka, dan Masa Lalu

Editor’s picks

Rekomendasi Artikel

[PUISI] Bandung Tanpa Kamu

[PUISI] Terbelenggu Ego

[PUISI] Sosok Kelabu

[PUISI] Berlindung di Balik Tabir Kepalsuan

[PUISI] Berjumpa Resah

[PUISI] Lembar Kegagalan

[PUISI] Cerita Hujan

[PUISI] Getaran Emosi

[PUISI] Satu Senja Satu Meja

[PUISI] Malam Terakhir

9 Dampak Buruk Sexless Marriage, Pernikahan Tanpa Hubungan Seksual

Mengapa Perempuan Lebih Mudah Emosional setelah Berhubungan Seks?

8 Masalah Menyusui yang Sering Terjadi Pasca Persalinan

Ternyata, Ini Waktu yang Tepat Untuk Minum Air Putih

8 Tanda dari Semesta agar Kamu Tidak Menyerah pada Cinta

7 Kode dari Cowok Tanda Dia Suka, Amati Gerak-Geriknya!