TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Belajar untuk Mengikhlaskan

Kami belajar ikhlas 

ilustrasi ayah dan anak (pixabay.com/4144132)

Masih sama terukir
Laksana suratan takdir
Aku tak mampu melanjutkan kisah
Karena mata ini membasah

Aku dan buah cinta kita
Dia yang sejenak saja kau berikan cinta
Harusnya tangis bahagia bukan duka
Mestinya ada kita dan bukan aku saja

Malam ini dia di ranjang bayi
Sedang aku berdoa bersama raja sunyi
Di atas sajadah, netraku kembali basah
Kehilanganmu membuat aku lemah

Dan dalam sepinya relung malam
Beserta gelapnya ruang aku bermunajat
Sayup-sayup kudengar bisikan alam
Seakan menjawab doa yang terpanjat

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Pesan darimu, aku harus hidup tegar
Mencintai dan membimbingnya menuju sinar
Ratapan lemah jangan lagi sampai terdengar
Hapus perlahan air mata, rasa cinta selalu terpancar

Bersama belaian angin malam
Kuterima segala pesanmu, Sayang
Kulakukan yang terbaik sebagai imam
Agar segala kenangan kita takkan lekang

Tunggulah kami di sana
Bersama mewangi harum bunga-bunga
Di taman nirwana kelak, cinta
Insyaallah, kita akan kembali bersama

 

Baca Juga: [PUISI] Berhenti Mengaduh

Verified Writer

Riza AA

Pria yang ingin berkarya. Ig: @faruqrizaal

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya