TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[PUISI] Secangkir Kopi Malam

Pahitnya kopi tak sepahit pengkhianatan

ilustrasi secangkir kopi di malam hari (pixabay.com/JillWellington)

Kusuka aromanya tersapu angin
Hingga angin menjadikannya dingin
Merengkuhmu aku semakin ingin
Tiadamu meresahkan batin

Kuteguk kisah di segeles kopi racikanku
Kurasakan hangatnya renjana dan pahitnya pengingkaran
Tak ada lagi manisnya vanila dan manisnya senyummu
Hitamnya serupa bola matamu merasuki ingatan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Malam kian larut, kopiku semakin surut
Pahitnya biarlah lekas larut
Luka yang menganga akan menciut
Menolak bersemayam pada jiwa yang kalut

Kutatap sendu ampas kopiku
Terbuang tak terhiraukan
Begitulah kisah kasihku
Yang perlahan-lahan kau hempaskan

Baca Juga: [PUISI] Puisi dalam Secangkir Kopi  

Verified Writer

Sri Maria

Pecinta sastra dan senja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya