[PUISI] Hujan Air Mata

Embun memaksa hati mengalum

ilustrasi wanita memegang payung saat hujan (pexels.com/Pixabay)

24 November 2021

Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Saat awan menyelimuti langit kelabu
Suara gemuruh muncul menderu-deru
Ruang hati yang telah lama terkunci
Kini malah terbuka oleh luka lagi

Suara gerimis mulai menanyakan
Embun memaksa hati mengalum
Sudut mata seolah tak sanggup menahan
Gejolak emosi yang usang terpendam

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Hujan turun tepat mengenai sanubari
Perlahan turut membanjiri relung hati
Sengaja hujan air mata meluncur miris
Menyamarkan alum yang tiada habis

Verified Writer

Martyna S

Suka membaca, menulis, merangkai kalimat sambil menikmati secangkir coklat hangat! Follow me @ryetinakiee

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

[PUISI] Hujan Air Mata

Editor’s picks

Rekomendasi Artikel

[PUISI] Bandung Tanpa Kamu

[PUISI] Terbelenggu Ego

[PUISI] Sosok Kelabu

[PUISI] Berlindung di Balik Tabir Kepalsuan

[PUISI] Berjumpa Resah

[PUISI] Lembar Kegagalan

[PUISI] Cerita Hujan

[PUISI] Getaran Emosi

[PUISI] Satu Senja Satu Meja

[PUISI] Malam Terakhir

Mengapa Perempuan Lebih Mudah Emosional setelah Berhubungan Seks?

7 Potret Erina Gudono saat Kenakan Kebaya, Tampak Anggun!

7 Camilan Sehat yang Aman Dikonsumsi Jelang Persalinan

Sering Salah, Begini Cara Membersihkan Sepatu High Heels yang Benar

Lebih Sulit Perankan Manusia Daripada Hantu, ini Penjelasan Luna Maya

Perbandingan Gaya Rapper Perempuan saat Pakai Baju Tertutup vs Terbuka