[PUISI] Masih Ada Harapan

Aku percaya dengan keajaibannya.

pixabay.com/Fotorech

Writer

Yoga Hendriyansah

16 Juli 2020

Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Detak jantung nyaris tak terdengar

Raga dibanjiri keringat dingin

Tanpa sadar,

Pelupuk mata meneteskan kristal bening

Dia akan mati

Begitu kata sang dokter

Isak tangis tergiang di telinga

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Keluarga, teman, kekasih hati

Mereka menyedihkan jiwa lemah ini

Namun, ini bukan akhir segalanya

Aku percaya dengan keajaiban

Masih ada harapan,

Tunggu saja

Yoga Hendriyansah

Sabtu, 11 Juli 2020

Writer

Yoga Hendriyansah

Hello friend .... Perkenalkan namaku Yoga Hendriyansah, biasa dipanggil Yoga. Aku lahir pada hari Jum'at, 21 Mei 2004. Sekarang aku bersekolah di SMA 1 Bayung Lencir. Aku anak pertama dari tiga bersaudara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

[PUISI] Masih Ada Harapan

Editor’s picks

Rekomendasi Artikel

[PUISI] 2.16

[PUISI] Bandung Tanpa Kamu

[PUISI] Terbelenggu Ego

[PUISI] Sosok Kelabu

[PUISI] Berlindung di Balik Tabir Kepalsuan

[PUISI] Berjumpa Resah

[PUISI] Lembar Kegagalan

[PUISI] Cerita Hujan

[PUISI] Getaran Emosi

[PUISI] Satu Senja Satu Meja

Mengapa Gairah Seks Meningkat saat Musim Hujan?

9 Dampak Buruk Sexless Marriage, Pernikahan Tanpa Hubungan Seksual

Mengapa Perempuan Lebih Mudah Emosional setelah Berhubungan Seks?

Sering Salah, Begini Cara Membersihkan Sepatu High Heels yang Benar

Ternyata, Ini Waktu yang Tepat Untuk Minum Air Putih

Throwback Gaya Jadul Ariana Grande Sebelum Berani Tampil Seksi