[PUISI] Ironi Hati yang Mati

Terperangkap dalam kepentingan sendiri

Dalam perjalanan hidup yang tiada henti
Manusia sering lupa akan esensi berbagi
Terperangkap dalam kepentingan sendiri
Hingga hangatnya empati terasa bagai mimpi

Sungguh sebuah ironi
Bagaimana ego begitu mendominasi
Membentuk kebekuan hati yang hakiki
Seolah-olah jiwa menjadi mati

Namun, diperlukan keberanian untuk mengakui
Bahwa indahnya bersama melampaui sunyi
Merajut kasih dan rasa peduli
Menenun harmonisasi yang abadi

Semoga saja ambisi berdiri sendiri segera pergi
Tergantikan dengan damainya cinta dan empati
Agar hidup manusia lebih berarti
Mengalahkan intoleransi, membentuk inklusi

Baca Juga: [PUISI] Cerita Malam, Hujan, dan Tiga Jarum

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Annisa Isnaini H. Photo Verified Writer Annisa Isnaini H.

Creating a better world with words

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ken Ameera

Berita Terkini Lainnya