[PUISI] Platonis

Apa yang seharusnya akan mengalir menuju samudra asalnya

Karena dominansi cintaku platonis

Aku hati-hati memiliki rasa

Aku memandangmu bukan untuk suatu kepemilikan

Karena nyatanya aku telah menjadi hak milik

Lalu apakah pantas barang dagangan terjual tanpa pedagang yang meminta ?

Jika saja platonis ini dapat disirnakan 

Tanya saja pada yang mempunyaiku

Aku hanya setetes embun yang menunggu 

Izin daun untuk jatuh

Aku hanya domba-domba yang tak mungkin 

Salah kandang

Akan tetapi jika rasa ini aku yang memulai

Biarlah rasa itu laksana bumbu hidangan

Biarlah aku menikmatinya sejenak 

Lalu hilang dalam sekejap

Kembalilah aku dengan diriku

Tak terbelah hati tak terbelah pikiran

Sampai aku sadar kamu hanya pemanis saja

 

Maaf, tapi ini kebenarannya, bahwa kamu tidak penting

Tapi bisa dibilang manis

Baca Juga: [PUISI] Teruntuk Kalian

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Anra Lisya Photo Writer Anra Lisya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya