[PUISI] Kelopak Yang Tak Retak
Tetaplah menjadi bunga yang berdiri tegak
Unsplash/Thought Catalog
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berkali-kali mengusap peluh
Berjuta kali diterpa hujat
Dia tetap tersenyum
Dulu dia adalah laut berbadai
Kini dia taman pelangi
Tapi tak ada yang mempercayai
Padahal Tuhan saja memaafkan
Hanya umat, melirik saja enggan
Jangan menilai seseorang dari masa lalunya yang kelam
Kalian hanya membunuh keinginannya untuk menjadi lebih baik
Kalian menuhankan diri sendiri
Tak sadarkah?
Dia yang kamu caci
Jauh lebih pantas dipuji
Dibanding dirimu
Yang tak tahu malu tanpa berhenti menghakimi
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Editorial Team
Show All