[PUISI] Kelopak Yang Tak Retak

Tetaplah menjadi bunga yang berdiri tegak

Berkali-kali mengusap peluh

Berjuta kali diterpa hujat

Dia tetap tersenyum

Dulu dia adalah laut berbadai

Kini dia taman pelangi

Tapi tak ada yang mempercayai

Padahal Tuhan saja memaafkan

Hanya umat, melirik saja enggan

Jangan menilai seseorang dari masa lalunya yang kelam

Kalian hanya membunuh keinginannya untuk menjadi lebih baik

Kalian menuhankan diri sendiri

Tak sadarkah?

Dia yang kamu caci

Jauh lebih pantas dipuji

Dibanding dirimu

Yang tak tahu malu tanpa berhenti menghakimi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Annisa Widi Photo Verified Writer Annisa Widi

Bachelor Degree of Psychology. Penyuka buku, mawar peach, matcha, dan kopi susu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya