[PUISI] Harapan Palsu

Tak lagi kukorbankan diri pada khayalan

Dalam kegelapan malam yang sunyi,

Harapan palsu terus menghantui.

Seperti cahaya palsu yang menggoda,

Menjanjikan kebahagiaan yang kosong.

 

Terjebak dalam dunia khayalan yang palsu,

Hatiku terluka oleh harapan yang tak nyata.

Seperti angin yang berhembus lembut,

Harapan palsu berubah menjadi duka.

 

Kutemukan diriku terjebak dalam imajinasi,

Mengikuti jejak harapan yang tak berujung.

Bagai bunga yang layu di tengah padang pasir,

Harapan palsu meluluhkan hatiku yang terluka.

 

Tertipu oleh janji manis yang tak pernah terwujud,

Aku terperangkap dalam jaring harapan palsu.

Rasa kecewa dan kehilangan mengisi jiwa,

Membuatku tak sanggup lagi berharap.

 

Namun, dari dalam kegelapan yang menyelimuti,

Muncul sinar kekuatan dan keteguhan hati.

Aku berdiri tegar, melawan harapan palsu,

Menggenggam harapan yang lebih nyata dan sungguh.

 

Tak lagi kukorbankan diri pada khayalan,

Kini, aku berharap dengan bijak dan cerdas.

Menyusun mimpi-mimpi yang bisa kugapai,

Dengan tekad dan usaha yang tak tergoyahkan.

 

Harapan palsu mungkin pernah melukai,

Namun, kini aku bangkit dan berani berharap.

Menggenggam kehidupan dengan tangan sendiri,

Membangun harapan yang nyata dan abadi.

 

Dalam gelapnya malam yang sunyi,

Kulihat cahaya harapan yang tak pernah padam.

Mengarahkan langkahku menuju masa depan,

Yang penuh dengan harapan yang sejati.

Baca Juga: [PUISI] Sesaat Adalah Sunyi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Glory Photo Writer Glory

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ken Ameera

Berita Terkini Lainnya