Seteduh Dekapan Ibu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lama sudah tak kurasa menyetubuhi waktu direntang harimu
Hangat dekap pancaran saga senja berlabuh
Terngiang sentuhan jemarimu, enggan lepas dari peraduanku
Ibu! Aku takkan pernah melupa
Nikmatnya bersemayam dengan nyaman di rahim yang kupinjam
Hingga menghisap air susumu yang kemudian berubah menjadi darah
Mengaliri nadi dalam detak sempurna
Kala malam menghampiri kau mainkan ayunan untuk menimangku
Sesekali nyamuk-nyamuk liar itu mencomot darahku
Geram menggelantung dibenakmu
Berselendang nafsu binatang penghisap darah itu pergi berlalu
Kembali bibir mungilmu dendangkan sesayup nyanyian di ranjang
Agar aku terlelap
Ibu!
Pada zikir dan tasbih air mata
Kukecup keningmu
Lalu Setangkup doa membasuh basah
Kujamah cinta sucimu
Lengkap dengan airmata meleleh sendu
Haruskah kutanam Rerindu ini ditaman impianmu?
Saat kau rebahkan tubuhmu di peristirahatan terakhir
Pekanbaru, 15 April 2016
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.