[PUISI] Terigu Seharga Nyawa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di layar ini aku dan dunia menjadi saksi
Sebuah penderitaan dan ketabahan tiada henti
Dua pilihan bagai tertulis di buku takdir
Hidup berjuang atau wafat terhormat
Mereka tidak meminta pada manusia
Karena tahu manusia tidak bisa digantungi
Tidak pula mengutuk manusia lain
Karena tahu ujian datang karena Allah sayang
Ketika anak-anak Gaza menengadah ke langit
Menatap deru mesin terbang di atas kepala
Berdoa dan bertanya mereka pada Yang Maha Kuat
Makanan atau ajal kah yang datang?
Sungguh membisu marah aku melihat
Sekarung terigu berparasut terjun seharga nyawa
Bersimbah darah saudara yang dibantai saat memungut
Tapi dunia seakan diam tak peduli
Baca Juga: [PUISI] Berdiri Terasing
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.