[PUISI] Dialog Detik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sepi menyelimuti ruang
Suara detik jam membuat hening semakin lantang
Sinar matahari seakan ikut mengintip
Diriku yang berenang dalam isi kepala sendiri
Ku berharap bisa merangkai kata
Menjadi sebuah bait melankoli yang indah
Sayangnya tiada inspirasi yang berarti
Detik, bisakah kamu jangan berlari mendahuluiku?
Aku takut jika detik sudah sampai tujuan
Namun aku belum menuangkan isi hatiku
Detik hanya membisu
Ia terus berjalan mengikuti lintasan
Baca Juga: [PUISI] Kanopi Hangat Untukmu
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.