[PUISI] Kau Candu, Aku Memuakkan

Jika kau anggap aku memuakkan, aku akan pergi

Kau merombak simpul yang telah kurajut
Membuatku kembali bertekuk lutut
Padamu yang tak acuh
Padamu yang bersembunyi di balik argumen rancu

Kau mengelak tak sengaja
Bahkan awalnya tak sudi akui rasa
Mendorong langkahku agar enyah saja
Katamu, kau tak kuasa membawaku ikut serta

Kau pikir bagiku mudah?
Jatuh cinta padamu bukan perihal yang menjadi kuasaku
Pun melabuhkan ku di benakmu bukan hakku
Pedih jika harus kupangkas paksa rasaku

Duhai, tenanglah
Aku akan memangkasnya
Demi senyum yang kusebut candu tetap terlengkung
Bahkan jika senyum itu tak boleh lagi kupandang

Duhai, tenanglah
Aku akan membunuhnya
Meski kau masih candu bagiku
Meski aku tetap memuakkan untukmu

Baca Juga: [PUISI] Teduh Senja

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Fatimah Ridwan Photo Verified Writer Fatimah Ridwan

75% Introvert

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya