[PUISI] Aku Adalah Seonggok Minyak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Suara gelak tawa mereka kembali menyeruak hingga ke ujung ruangan
Dan kau, si Manusia Minyak, yang kembali menghela napas seraya memerhatikan,
duduk sendirian tanpa teman,
kesepian
Berkali-kali dirimu mencoba untuk berbaur dengan sekitar
padahal dalam hatimu, kau benar-benar tahu
bahwa air, tempatmu hidup, enggan mendekap erat tubuhmu
sekalipun senyum-senyum merekah, tersimpul indah
tatkala dirimu melempar sapa
Si Manusia Minyak tergores hatinya,
bertanya-tanya mengapa ia berbeda
yang lantas membuatnya sulit mencengkeram sesiapa
'tuk sebatas menjadi teman bersama
Sejak kapan kau berusaha berbaur dengan keramaian?
Apa yang kau resahkan padahal selama ini kamu berteman dengan kesepian?
Pelan-pelan kau melangkah meninggalkan kegelapan,
meraih, merangkul setiap insan yang berdatangan
sekalipun dirimu tahu, kau tetap sendirian
Baca Juga: [PUISI] Dari Kedua Bola Matamu
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.