[PUISI] Dua yang Patah
Janganlah patah dahulu
unsplash.com/Syarafina Yusof
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Telah kuyakinkan sukma
Bahwa meski alur kisah
Memang tak biasa
"Tapi semua 'kan berakhir indah"
Antara aku, kamu, dan kita
Namun kita patah
Menelantarkan jalinan
Yang sempat tercipta
"Janganlah patah dahulu"
Malam-malamku
Belum siap
Kembali panjang
"Temanilah malamku"
Di sini
Kita bertukar cerita
Lepaskan lara
Karena tanpa hadirmu
Aku membiru
~ 3 ∆ 3
Baca Juga: [PUISI] Telah Dirajam Mati
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Editorial Team
Show All