[PUISI] Rumah yang Terbakar

Oleh ledakan emosi yang berapi-api.

Entah kapan mereka akan berhenti
Untuk terus menyakiti
Satu sama lain yang dulunya tak terjadi
Orang-orang yang aku sayangi
Kini sudah tak sama lagi

Amarah yang berapi-api
Sudah seperti sarapan pagi
Terjadi setiap hari
Tanpa ada yang ingin berhenti
Mengalah demi kedamaian dalam diri

Keluargaku yang dulu terasa berarti
Kini hanya sebatas hubungan tanpa arti
Yang terjalin tanpa ikatan emosi
Terpisahkan oleh tembok yang tinggi
Berjarak jauh dan saling terasingi

Untuk malam ini
Aku putuskan untuk pergi
Menjauh dari pemandangan ngeri
Yang merusakku hari demi hari
Aku akan kembali
Saat rumahku sudah tak terbakar lagi


Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Gina Nabila Photo Writer Gina Nabila

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kalyana Dhisty

Berita Terkini Lainnya