[PUISI] Jingga Itu Tanda?

Entahlah apa yang kulihat 
Seolah tak percaya
Saat aku mulai mengintipmu di sosial media
Aku lihat warna jingga
Warna favorit yang kutulis di blogku
Seketika, hatiku tersipu malu
Benakku bertanya seketika itu
Kenapa kau bisa tahu?
Apa kau ternyata juga suka mengintip seperti aku?

Logikaku meragu
Tapi intuisiku terus menuju
Sepertinya kau memang mencari tahu
Sama sepertiku
Jiwa kita sama, satu

Ah, tapi sudah kuputuskan untuk melepasmu
Aku sudah lelah, berada di fase yang sama dan tidak maju-maju
Pikirku, aku sudah terlalu lama berada di stuck moment dan bingung arah yang ingin kutuju
Emosiku terlalu lama mempermainkanku

Kini, aku hanya ingin tenang dan mencukupkan rasaku
Aku ingin kembali pada kemurnian jiwaku
Tidak terikat oleh sesuatu ataupun olehmu

Aku percaya, jika rasaku dan rasamu memang satu
Suatu hari jiwa kita akan bertemu
Kita akan dengan mudahnya mengenal, mengucap cinta, dan rindu

Kini, Aku hanya ingin fokus pada misiku
Aku ingin membuat bangga orang tuaku
Aku ingin memperluas ilmu
Aku masih ingin pergi ke berbagai penjuru
Aku ingin berbagi kepada orang yang kurang beruntung sepertiku dulu

Pesanku saat ini untukmu
Tenanglah jiwaku,
Jika benar sebesar itu kau mencintaiku,
Jika benar selama ini aku sudah salah mengertimu,
Jika benar aku sebenarnya tidak objektif dalam menilaimu,
Dan jika benar aku hanya sedang diliputi rasa cemburu, 
Lalu sebenarnya yang kau tuju memang aku
Maka yakinilah, suatu hari jika kita masih berada di frekuensi yang sama, kita akan bertemu 

Tanpa drama, tanpa ragu, tanpa lika-liku
Tariklah dan ikatlah aku dalam doamu
Hingga akhirnya kita akan siap berbagi cinta kasih dan menyambut fase hidup baru

Baca Juga: [PUISI ]Menunggu Mereka yang Telah Ditempa Zaman