[PUISI] Lukamu Pedihku

Hanya kasih sayang yang tulus yang merasakan

Rodan tanpa sentuhan,

Mendengar tepian mata didera timpang.

Hendak menyala amarah tergarang,

Sabarnya memadamkan,

Tersisa sejuk saja.

 

Rodan tak kunjung pudar

Berdoa lebih utama, katanya

Biarpun ada amarah yang redam

Makhluk keroh tak perlu dipedulikan

Berdoa saja untuk kebaikan

 

Tepian mata paling tenang,

Tiada gundah dilukiskan,

Tiada amarah terlampiaskan,

Ijinkan saya memeluk sira,

Seribu kali lebih kerap dan erat.

Baca Juga: [PUISI] Jangan Jadi Aku, ya

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Harivani Nurwiyati Photo Verified Writer Harivani Nurwiyati

Beberapa hal tak terduga dititipkan melalui orang tak terduga di waktu yang tak terduga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya