[PUISI] Es Teh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Panas dan dingin selalu berdebat
Berlawanan, seolah tak pernah searah
Padahal mereka bisa bertemu pada titik hangat
Seperti kita yang selalu bertentangan,
Aku memesan es teh
Kamu lebih memilih teh panas
Yang pada akhirnya kamu biarkan dingin juga
Kamu tahu, dari es yang kamu bilang tak sehat itu
Aku bisa belajar menghargai waktu
Terlambat kuteguk,
Manisnya akan hilang
Teh manis berubah menjadi teh tawar
Cepat kuteguk,
Pada akhirnya es yang tersisa tetap mencair juga
Warna teh pun menjadi pudar
Dari es aku juga belajar
Bahwa hidup berjalan terus
Berkelana atau diam di tempat waktu tetap pergi meninggalkanmu
Umurmu seperti es batu yang mencair
Terpakai tidak terpakai maka akan berakhir
Bekasi, 21 Februari 2021
©Chesamstory
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.