[PUISI] Kalut

Cinta menghempaskanku jatuh dalam luka

Cinta menghempasku dengan sangat kuat
Melemparkanku dalam luka yang dalam
Menyelimuti hatiku dengan awan kelam

Matahari tetap pada perputarannya
Hatikulah yang kehilangan sinarnya
Ditelan oleh pekatnya luka yang dirundung kecewa

Resah...
Aku merenung tak berujung
Memikirkan cinta yang tak kunjung usai

Bimbang... 
Ingin pulang menemui pengharapan
Berjalan kembali dalam terang 

Ragu... 
Enggan melangkah menemui jalan buntu

Takut..
Gemuruh akan datang menghempasku lebih kejam lagi
Semua berkecamuk dalam jiwaku

Seperti orang gila...
Menjalani hidup tanpa arah dan tujuan
Aku masih tinggal pada bumi,
tapi kakiku seolah tak pernah lagi berpijak padanya

Dimana aku harus mencari sumber cahaya?
Jika ia telah menutup mataku hingga buta... 
Hanya ada kegelapan yang menyiksa
Pikiranku berkecamuk tanpa arah, tak sejalan bersama hati yang sudah ingin menyerah

Hatiku kalut seperti benang kusut
Tak pernah bisa mengurai perasaan dalam bingkai kejujuran

Setiap hari aku hanya bisa tidur bersama derita
Bangun menuai air mata
Seolah harapan sudah tak akan pernah datang untuk kembali

Bekasi, 18 Juni 2019 
© Chesamstory 

Baca Juga: [PUISI] Dunianya Bukan Kamu Saja

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Caroline Sambuaga Photo Verified Writer Caroline Sambuaga

I am a creative director of my dream(s) Twitter & Instagram : @che_sam Wattpad : @chesamstory Blog : www.chesamstory.wordpress.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya