[PUISI] Orang yang Menangis dengan Darahnya 

Ribuan ketakutan erat mendekap

Lihat, pada kengerian yang memuncak
Orang menangis dengan darahnya
Mengais-ngais arti tanpa bisa kembali
Terjebak dalam bilik sendu nan sunyi
Sedang jiwanya layuh oleh diksi-diksi semu
Yang tiap hurufnya menyayat bagai sembilu

Tolong. Aku sekarat.” Suaranya parau
Ribuan ketakutan erat mendekap
Mengalahkan tenang yang lantas berjarak
Menjauh, bersama lekat identitas
Hingga remuk redam tiada tampak

Lihat, pada kengerian yang memuncak
Pada kehilangan dan pencarian yang sesak
Pada diriku, padaku, pada kelabu.

Baca Juga: [PUISI] Terigu Seharga Nyawa

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Riani Shr Photo Verified Writer Riani Shr

Writing for healing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya