[PUISI] Pecinta Tak Bertahta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di tengah keheningan malam yang gelap dan sunyi
Tak seorangpun mendengar sepotong hati bernyanyi
Melagukan lirik curahan perasaan yang terpendam
Dalam gelombang kasih penuh rasa terpendam
Tak masuk dalam logika akal yang berpegang realita
Mengapa tersenyum dalam kisah yang mengundang air mata
Ada kebahagiaan menari-nari dalam iringan musik putus asa
Hibat yang bergejolak berpegangan tanpa rasa dosa
Walau tatapan tak pernah bersirobok lebih dari sekejap
Namun, selalu membuatnya berbinar dan mengerjap
Bergerombol kesuma mengembang dalam dada
Acuh bahwa balasan yang diharap tak pernah ada
Wahai pemuja cinta yang tak pernah meninggalkan tapak
Relakah kau terus menjadi bayangan tak pernah tampak?
Sampai kapan kau mau menjadi hanya sekedar asap tipis
Dalam hiruk pikuk cerita hidupnya yang berlapis-lapis?
Perasaan cinta dalam yang penuh binar bahagia dan suka cita
Bercampur aduk oleh segala resah kecewa yang tak tertata
Bergelung berputar dalam kerumitan tak berujung tak bertepi
Meninggalkan dirimu sendiri dalam padang sengsara yang sepi
Sedetik tekadmu terpancang membaja untuk mengusir segala rasa
Melupakan deretan syair, untaian puisi dan berbaris-baris prosa
Tetapi, ketika dia melenggang meninggalkan hembusan raksi
Hatimu kembali bersemi dan ingin meloncat membuat aksi
Ingin kau menyuarakan pengakuan di gendang telinganya
Lalu, tenggelam dalam biru telaga indah matanya
Ingin kau meraih dan menggenggam tangannya
Memindahkan hangat perasaan ke dalam nadinya
Tetapi waktu seakan diam berhenti tak beranjak
Menggilas harga dirimu yang retak terinjak
Kembali sadar dari lamunan panjang yang percuma
Hanya dalam hati segala kata cinta terus bergema
Baca Juga: [PUISI] Tak Bisa Aku Menulis Baris-Baris Puisi
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.