[PUISI] Alter Ego Berbalut Lumbu

Saat andramawa mulai menjadi warna sejati
/1/
Sosok kelam dan pekat paripurna
Dirundung remah-remah candu depresi
Senar terkutuk saling mengait mencekik akal
Pelampiasan sampai berujung pada kekalahan keji
Abar-abar jadi satu-satunya perlindungan
Lumbu itu terlalu luas bagi tutupan rapuh ini
Tandus sudah ruang hati yang berkabut uap lara
Suaranya melolong pentar dan lirih
Melawan hanya tinggalkan upaya sia-sia
Tinggal berteguh dalam dengki seorang diri
Alasan cuma ampas yang tak perlu dibahas
Daun lumbu bahkan menafikan sesekali
Tujuan hidup termakan keserakahan si sempurna
Kesempatan mungkin hanyut terbawa arus deras sungai
 
/2/
Si suci tak bernoda
Sejak lama bersemayan dalam kalbu harapan
Elok menari di atas lembah nista dari kegelapan
Dia sendiri gemerlapan oleh oase semu keabadian
Tatapan berbinar memenuhi kepalsuan
Komplet berteman rayu puji-pujian
Siapa sangka mereka tertipu muslihat
Mereka yang tinggal di lumbu pagelaran
Sasaran komposer dari susunan naskah kepura-puraan
Seluruhnya fatamorgana belaka tanpa secuil kebenaran
Sebuah sandiwara di lumbu yang terbebani kesempurnaan
Menanjak, mendaki, memanjat sampai titik batas kesabaran
 
/3/
Saat andramawa mulai menjadi warna sejati
Kecut hati menelan segala peluru ambisi
Meski topeng Hercules siap tutupi
Nyatanya berdiri di ujung tebing kegelisahan
Remuk! Pecah! Luka menganga!
Universal yang sporadis meruntuhkan teguhnya
Memakan banyak korban kesadaran yang kian meragu
Terperosok lagi sampai terpuruk dan membusuk
Cukup selebar lumbu tempatnya berkecimpung
Cukup dua dunia memisahkan akal
Bersitegang saling tantang mematikan
Itu cukup getir memotong urat vena
LABAS! Amuknya sengsara
SUDAH! Begini saja jiwa yang malang

Baca Juga: [PUISI] Roman Anak Setan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Jello sp. Photo Verified Writer Jello sp.

//The writer with flowers in mind (✿^‿^)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya