[PUISI] Getar Sejarah Pendidikan

Terima kasih bapak, ibu guru

Buku itu masih tergeletak di meja

Terbuka menanti tangan-tangan yang penuh hasrat menimba ilmu untuk membalik tiap lembar halaman yang penuh aksara

Disampingnya tergeletak pena yang entah kapan terakhir kali mencoretkan tinta untuk menuangkan pikiran dari ilmu yang telah ditempuh

Buku serta pena masih tergolek tak bergerak

Setumpuk buku tulis yang penuh catatan pun masih tertutup rapat menanti mata yang penuh minat untuk membaca berulang pelajaran dari sosok sang pahlawan tanpa tanda jasa.

Ke mana hasratmu menuntut ilmu?

Ke mana candumu akan indahnya aksara yang mampu membuka cakrawala pikir

Tidakkah kau rindu akan perdebatan kita akan sejarah?

Tidakkah kau rindu akan perkalian serta rumus-rumus yang membuat terjaga semalaman?

Ke mana lagi ku mencari lawan dalam mengais secercah ilmu pengetahuan?

Akhirnya aku hanya mampu berbicara pada gedung sekolah yang telah sepi

Aku cuma beradu pandang pada foto sang pendidik yang tertempel pada dinding

Akhirnya aku melirik sang saka merah putih di sudut ruang

Teruslah berkibar tuk membakar semangat kami, anak-anak bangsa d ibawah merah putihmu, harapku

Di bawah para pahlawan yang rela berkorban demi tegaknya merah putih di tanah air Indonesia, batinku

Pandangku beredar pada lembar yang tertempel 

Sambil bergumam lirih ku baca berulang aksara yang telah memudar dalam bingkai yang tampak tua

Ing ngarsa sung tulada

Ing madya mangun karsa

Tut Wuri Handayani

Sesaat aku mencari gambar sosok pencetus tiga semboyan luhur itu

Tuhan, terima kasih telah mengirimkan beliau dalam pendidikan kami

Tuhan, terima kasih atas kesabaran serta tajam pikir beliau untuk kami

Terima kasih 

Baca Juga: [PUISI] Memikul Malu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Koesayu Sodiq Photo Verified Writer Koesayu Sodiq

Aku team bubur tidak diaduk yang alergi antibiotik Lecovin, Setarson. Insya Allah antibiotik lainnya aman, walau begitu berharap secantik Emma Stone.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya