[PUISI] Puisi Untukku

Proses mengenal diri sendiri

Aku kembali berkelana dengan alam bawah sadar

Berbicara. Lebih tepatnya bernegosiasi dengan diriku sendiri.

"Ayolah, ungkapkan apa yang kamu rasakan. Jangan biarkan semua rasamu menjadi marah." batinku menasehati 

"Mereka tidak mengerti dengan kata-kataku. Mereka memotong pembicaraanku!" Teriakku

"Pilihlah yang bisa membuatmu lepas. Bukankah kamu ingin tenang? Bukankah kamu ingin terbebas dari sesak ini?' Batinku berujar seraya bertanya balik

Lepas

Melepas

Lepaskan

Mana yang akan aku lepas dulu? 

Melepas rasa yang mana atau melepas keinginanku?

Lepaskan aku dari rasa yang tidak ku mengerti Tuhan

Aku masih berdialog dengan diriku sendiri

Waktu berjalan dengan semestinya. 

Pikiran dan rasaku pun berjalan tak beriringan

Aku menghela nafas. Meredam ingin yang semakin melunjak

Bukankah aku ingin menang dari egoku sendiri?

Bukankah aku ingin berdamai dengan keadaan?

Bukankah aku sedang berusaha mengenal diriku sendiri?

Bukankah.... 

Bukankah... 

Dan bukankah adalah pertanyaan serta keinginan?

Perlahan kupejamkan mata, kudengarkan alur nafasku

Diiringi helaan nafas kusapa rasa sesak ini

"Hai rasa sesak, bisakah kita berhenti di sini? Aku sudah cukup merasa sesak. Maafkan aku tidak bisa lagi menampungmu." 

Terima kasih telah mewarnai hari-hariku 

Sesaat kuberalih ke rasa marahku

"Amarah oh amarah, ini caramu melindungiku. Maafkan aku belum bisa mengenalkanmu pada sekitar. Aku terlalu sesak mengikuti maumu."

Maafkan aku memendam kalian, maafkan aku berusaha menghilangkan kalian

Maafkan aku belum bisa mengenali rasa yang kalian hadirkan

Terima kasih telah menjadi bagian diriku 

Baca Juga: [PUISI] Rona yang Memudar

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Koesayu Sodiq Photo Verified Writer Koesayu Sodiq

Aku team bubur tidak diaduk yang alergi antibiotik Lecovin, Setarson. Insya Allah antibiotik lainnya aman, walau begitu berharap secantik Emma Stone.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya