[PUISI] Yang Baik dan Terinjak
![[PUISI] Yang Baik dan Terinjak](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2022/02/woman-g44517a69b-1280-6f32c78e74806270a6660a13789abf78-908601f5f7af5f6764c1e7064bed59fd_600x400.jpg)
Di kala ada tertulis, berjaga-jagalah
Nyatanya itu bukan sekadar omongan para pujangga tanah sebelah
Hembusan nafas terakhir di waktu menjelang kalah
Yang memancarkan sukma, tentang siapa yang salah
Doa mana yang tidak aku amalkan?
Hingga kini berakhir berantakan
Di waktu seharusnya aku menuai hasil ajaran
Menunggu, jadi pelipur lara sekaligus lambang keikhlasan
Mencoba menjawab dari situasi yang penuh tanya
Namun, semakin aku berteriak, semakin sunyi pula yang kurasa
Aku tidak boleh marah, dibungkam untuk bisa menyalahkan penyebabnya
Pergi sesekali rupanya malah menjadikan aku dihantui tanya
Baik nyatanya tidak selalu membuatmu di atas
Namun, kalah juga tidak berarti tidak bisa menembus batas
Ketika situasi berganti dan aku terlepas bebas
Keyakinan akan hari kemenangan semakin buas
Baca Juga: [PUISI] Puisi yang Hampir Usai
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.