[PUISI] Perayaan Cahaya
Aku berlindung kepadamu dari siksaan pelik
Ilustrasi cahaya (unsplash.com/Kent Pilcher)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sesaknya bulan tanpa senyuman
Ia merengek kesakitan
Ingin rasanya dicinta sepenuh hati oleh pengagum cahaya
Sayang, cahaya bulan itu fana
Ia hanya bisa bertahan lama di bawah pijakan senja
Bahkan ketika siang sekalipun, ia muncul karena pengaruh faja
Tenanglah, cahaya bola mataku hadir untukmu
Bulan, terkasih
Baca Juga: [PUISI] Kembalinya Sepi
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Editorial Team
Show All