[PUISI] Pusaran Lampu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak peradaban itu diadakan tertutup
Sulit rasanya menyapa angin dan daun
Mulut ini terkunci tanpa diksi
Semoga kau bisa mengerti
Memang, aku tak bisa berbuat apa pun saat itu
Malu rasanya berdiri di depan para petinggi cahaya
Padahal, cahaya yang kupunya lebih terang
Sayangnya, tak ada kekuatan listrik yang kuat
Tapi, saatnya aku berubah
Menjadi pewaris kantong diksi mengasyikan
Baca Juga: [PUISI] Ingin Tetap Bersama
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.