[PUISI] Terus Berjalan Lurus
Hingga aku menua
ilustrasi rel (pixabay.com/Larisa Koshkina)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sama-sama mengambil langkah
Besar dan gagah
Tapi mengapa aku saja
Terperangkap di rel yang patah-patah
Sejauh pandang
Hanya ada gersang yang pilu di mata
Kudengar suara-suara
Entah berapa peron lagi jauhnya
Sorak semarai yang kurindukan
Kapan lagi akan tibanya?
Sudah berapa tahun berlalu
Aku masih berjalan lurus
Tetumbuhan makin kering terinjak-injak
Lelahku pun tinggal menjelma sesak
Baca Juga: [PUISI] Laut Memanggil
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Editorial Team
Show All