[PUISI] Rayu Diujung Pengharapan

Cukupkan rasa untuk lelaki jalang

Bualan rayu itu sudah termakan waktu

Pujian yang menyenangkan itu menguap hilang

Mana ada satu jiwa diisi beberapa keping hati

Mana bisa diterima jika bukan hanya aku yang dirindui

 

Baikmu hanya kamuflase semu

Ucapan selamat makan, selamat tidur

Ah, hanya omong kosong diujung lidah

Yang harap indahnya dipatahkan dalam sekejap

 

Biarkan saja terjadi tanpa permisi

Pada akhirnya takdir yang menyatukan atau memisahkan

Memikirmu tanpa rindu dari puncak rasa jenuhku

Baca Juga: [PUISI] Rindu dan Penantian 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mega Ansav Photo Verified Writer Mega Ansav

Waspada dulu, tenang kemudian

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya