[PUISI] Dihantui Bosan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dunia tak menghentikan langkahnya
Waktu terus berputar, tak bisa dihentikan meski sekejap saja
Daun gugur dan pohon tumbang hanya menjadi saksi tanpa kata
Sementara itu, di sana terduduk seorang anak yang terlelap dalam asa
Pandemik masih betah bertamu
Ia menutup angan dan mimpi dengan kelabu
Si anak semakin hari semakin tak tahu
Sebab, semua orang kini ikut mengadu
Hari demi hari terlewati
Semua masih terkurung dalam suasana tak pasti
Anak tersebut mulai lelah berlari
Ia bersimpuh, terduduk menatap mimpi
Rasa bosan mulai mendatanginya
Perlahan si anak kian terbelenggu olehnya
Tak berguna lagi meneteskan air mata
Ia merasa tak ada yang berkenan mendengarnya
Anak tersebut tak ingin rasa bosan itu berumur abadi
Dia mulai mencari celah untuk membuka mata kembali
Menenangkan hati berbekal aksentuasi
Anak itu ingin meluluhlantakkan alienasi
Meski tubuhnya harus berlumuran darah
Anak itu menang sebab tak kehilangan arah
Kehendak semesta mungkin ia tak bisa bantah
Tapi anak itu tak pernah terjatuh dalam jurang amarah
Baca Juga: [PUISI] Para Pelancong
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.