[PUISI] Sebuah Warisan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tubuh bapakku berjalan sepanjang hari
meraba matahari, tanah, dan rumah-rumah
Mulutnya lancar merapal orang-orang
yang layak mendapat bantuan
tapi alpa saat diminta menyebutkan
apa yang telah dilimpahkan
Saat ini tubuh bapakku semakin tidak terlihat
Bukan berhenti, namun pergi
menuju punggungku yang luruh
Lengannya membantuku berjalan
menuju jalan-jalan baru yang penuh haru
dan sarat akan perjuangan
Pesan sederhananya selalu kuingat
Agar aku tak kenal masa
Selalu menjadi seorang pelupa
Dan pergi dari semua tindak kebaikan
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.