[PUISI] Sebuah Warisan

Saat ini tubuh bapakku semakin tidak terlihat 

Tubuh bapakku berjalan sepanjang hari

meraba matahari, tanah, dan rumah-rumah

Mulutnya lancar merapal orang-orang

yang layak mendapat bantuan

tapi alpa saat diminta menyebutkan

apa yang telah dilimpahkan

 

Saat ini tubuh bapakku semakin tidak terlihat

Bukan berhenti, namun pergi

menuju punggungku yang luruh

Lengannya membantuku berjalan

menuju jalan-jalan baru yang penuh haru

dan sarat akan perjuangan

 

Pesan sederhananya selalu kuingat

Agar aku tak kenal masa

Selalu menjadi seorang pelupa

Dan pergi dari semua tindak kebaikan

Baca Juga: [PUISI] Demensia 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Didik MD Photo Verified Writer Didik MD

Yakin jadi penulis?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya