[PUISI] Aroma Udara Pagi 

Berdiam menepi dari udara pagi

Masih berat untuk lekas beranjak
Kaki tak mau mengambil jarak
Diam tak bergerak
Tak ingin meninggalkan secuil jejak

Sekadar menikmati aroma udara pagi
Menghindari dingin menusuk sendi
Barangkali secangkir kopi
Menjadi kawan meredam ambisi

Tak ingin terbasuh titik embun
Biarkan sejenak diri terkurung
Di beranda rumah dengan kepulan asap membumbung
Aroma pagi mengajak berdiam mematung

Baca Juga: [PUISI] Serpihan Rencana Usang 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya