Aku, Kau dan Hujan

Dariku untukmu, dulu, kini dan nanti......

Namaku Niar, aku sangat menyukai rintik hujan.

Mendengar suara tik tik tik dari tetesan hujan yang jatuh menyentuh tanah bagaikan mendengar alunan melodi musik yang indah bagiku.

Melihat gerimis rintik hujan yang turun, mengingatkanku akan kenangan demi kenangan.

Ada yang baik, ada yang buruk, namun tetaplah memberikan pelajaran yang berharga bagiku.

Ada yang mengatakan, saat hujan mereka teringat akan kenangan pahit dan sedih.

Namun bagiku yang paling terkenang ialah penyesalan terbesarku bagi sahabat terbaik yang pernah datang dalam hidupku.

 

Kepada sahabat masa kecilku, kutitipkan permohonan maaf dariku untukmu.

Kau takkan pernah tahu betapa besar penyesalan yang kurasakan.

Biarlah tetes demi tetes hujan yang jatuh dan tak pernah lelah untuk jatuh ini yang mewakilinya untukku.

Maafkanlah sahabatmu ini yang telah menyakitimu.

Ini salahku yang telah melewatkanmu.

Satu hal yang pasti, di sini ku mendoakan yang terbaik bagimu.

 

Dari aku untukmu, dulu, kini dan nanti kau adalah sahabat terindah yang pernah kumiliki.

Mungkin sekarang tak seperti dulu, tapi yakinlah bagiku kau takkan terganti.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Natalia Tejokusuma Photo Writer Natalia Tejokusuma

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya