[PUISI] Seduhan Rasa yang Resah

Rasa hangat seduhan pahit

Semula
Hangatnya telah sempat mengungkapkan rasa lewat uapnya yang memuat aroma
Namun, mudah bagi kepulan uap kopi panas untuk memudarkan semuanya
Menghapuskanmu tanpa sedikitpun rasa kehilangan yang terumbar darinya

Percuma jika kini masih mengharap
Karena telah merupa ampas
Senikmat apapun menyeduh ampasnya
Tetap tidak akan mungkin sama dengan seduhan semula

Dan sekarang
Perasaanku seresah seduhan kopi tanpa sentuhan
Yang merengkuh kepahitannya sendirian

Baca Juga: [PUISI] Menit-menit dalam Bus Kota

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Nur Wahida Photo Writer Nur Wahida

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya