[PUISI] Pagar Rita

Siksa itu bernama kenangan

 

Di depan terali besi,

ku nanti deritnya untuk bergeser:

tabir yang menunggu antara kau dan aku.

 

Masih terasa jejak-jejak kakimu

di atas buliran kerikil tajam

basah oleh darah sejarah.

 

Ku punguti jejak-jejak itu

dengan plastik jamur tiram

lalu ku ikat dan ku kukus diatas perapian.

Agar miselium sejarah dapat bertumbuh pelan.

 

Kau. Entah terbang entah berenang.

tinggalkan linu di selembar cerita,

di hitam retina yang berkaca.

 

Seperti kelilip yang mengganjal.

Bayanganmu jadi tukang jagal.

 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya