Rindu tak memerlukan alasan jelas
Ia datang seperti cahaya yang lepas
Menembus ruang, menetap di dada
Meski ragamu entah di mana
Tak perlu temu, tak perlu suara
Rindu berumah di sela jeda
Hinggap pelan di ruas napas
Menghangatkan sunyi setipis kapas
Aku tak menciptakan perasaan ini
Ia tumbuh sendiri, tanpa permisi
Seperti embun jatuh ke tanah
Berbaur diam, tanpa gaduh, tanpa resah
Bayangmu bukan sekadar kenangan
Ia gema yang hidup di ingatan
Setiap diam memanggil namamu
Setiap sepi memeluk wajahmu
Rindu ini bukan ilusi yang mudah pergi
Ia nyata meski tak kau cari
Sebuah aksioma tanpa pembuktian
Cukup ada, dan tak pernah kehilangan