Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Aku Pernah Menjadi Senja yang Rapuh

ilustrasi orang di waktu senja
ilustrasi orang di waktu senja(pexels.com/Download a pic Donate a buck! ^)

Aku pernah redup di ujung hari,
menyimpan letih tanpa suara.
Warna jingga hanyalah selimut luka,
yang perlahan ditelan gelap malam.

Aku pernah runtuh di bawah beban,
tak tahu ke mana langkah harus pergi.
Namun di balik rapuh itu,
ada cahaya kecil yang tetap menyala.

Kini aku belajar dari senja,
bahwa rapuh bukan akhir segalanya.
Setiap tenggelam selalu menyimpan janji,
untuk kembali terbit di esok hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Untukmu yang Menyimpan Langit

10 Sep 2025, 18:15 WIBFiction
ilustrasi kekacauan negara

[PUISI] Negara Kotor

09 Sep 2025, 09:07 WIBFiction
ilustrasi seorang perempuan di tepi pantai

[PUISI] Diriku yang Baru

08 Sep 2025, 20:48 WIBFiction
ilustrasi bayi

[PUISI] Anakku, Trisomi 21

08 Sep 2025, 17:24 WIBFiction
ilustrasi seorang pengendara motor

[PUISI] Bangkit dari Luka

08 Sep 2025, 13:15 WIBFiction
ilustrasi sudut pandang (pexels.com/Omar Luis)

[PUISI] Sudut Pandang

07 Sep 2025, 13:07 WIBFiction
ilustrasi wajah yang terbakar oleh api merah

[PUISI] Membakar Sunyi

06 Sep 2025, 15:15 WIBFiction
ilustrasi labirin tanpa peta (pexels.com/fernanda)

[PUISI] Labirin Tanpa Peta

05 Sep 2025, 20:27 WIBFiction