Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Aku Patah Jua

Ilustrasi pasangan berpegangan tangan (Pixabay/Fizkes)
Dirimu tak perlu resah
Kamu tak usah gelisah
Karena aku patah jua
Temani kamu yang luka
Bersama kita binasa
Berdua sama-sama sirna
Kacau balau porak-poranda
Adalah cela pelipur lara
Kita terbelenggu selamanya
Sesosok momok mengancam jiwa
Akal yang tak lagi berkuasa
Terbekas raga yang kian lunglai
Berdua biar kita tenggelam
Biar rengkuh saling melekatkan jemari
Pawai hitam iringi langkah diri
Menuju sepi sunyi yang hampa
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us