Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi marah (pexels.com/@pixabay)
ilustrasi marah (pexels.com/@pixabay)

Aku terdiam di tengah malam

Sendiri dalam temaram

Menatap langit tanpa bintang yang nampak kelam

Harapanku serasa tenggelam

 

Aku ingin berteriak keras

Meluapkan amarah yang begitu deras

Menjadikan semesta tak lagi selaras

Menghempaskan manusia-manusia penipu dan culas

 

Namun, semua itu seolah hanya angan belaka

Amarahku tak diizinkan berkata-kata

Ia termenung dalam rasa hampa

Mungkin kelak ia akan keluar menjadi penghancur semesta

 

Untuk saat ini ia harus dikubur

Bagaimana pun dirinya mesti mengikuti alur

Walau nuraninya tampak tak teratur

Setidaknya perasaannya tak terbentur

 

Memendam amarah bukan hal yang gampang

Aku dipaksa bertahan dalam bahang

Mencaci, juga memaki bersama bayang

Aku tak dapat bebas terbang

 

Suatu saat nanti pasti akan tiba

Masa di mana telapak tanganku membalikkan semua

Bukan lagi dengan amarah yang membara

Tapi dengan senyum kemenangan yang begitu nyata

 

Agustus 2021

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team