Menebar semerbak basah aroma hujan
Senyummu adalah kebekuan
Suaramu adalah keheningan
Bagaimana mungkin aku menyapamu
Sedang kau lebih menyukai bergelut dengan sunyimu
Bagai riuh titik hujan menyapa tanah
Bersuara namun tak mengusik sepi yang menjamah
Begitupun riak hujan yang bergemiricik lantang
Bersuara namun justru mencipta keheningan