Di tepi malam aku duduk sendiri
Mendengar langkah waktu yang kian menjauh
Sunyi menjadi teman sejati
Mengikat hati dalam rindu yang rapuh
Bintang menatap tanpa suara
Seakan paham luka yang tak terucap
Aku membisikkan satu nama
Lalu hilang terbawa senyap
Tak ada sorak tak ada tepuk tangan
Hanya rasa hampa dalam dada
Kesepian ini membuatku menemukan jalan
Bahwa sendiri pun bisa bermakna
Balada ini bukan tentang menang kalah
Bukan pula tentang kehilangan arah
Melainkan jiwa yang diam-diam pasrah
Percaya pada hari esok yang akan indah
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Balada Sang Penyendiri

ilustrasi seorang pria yang sendirian (pexels.com/Ferdous Hasan)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us