[PUISI] Berpayung Sendiri

Semenjak awal pun
Sudah menahu aku
Kalau tawa yang
Dahulu itu
Hanya menabur garam
Sebelum merobek lukanya
Diam-diam sekaligus
Biarpun seluruh
Tutur masih kusimpan
Dalam brankas
Hati yang payah
Alih-alih tabah
Namun tak perlu
Engkau
Jadi gelisah
Mendung pagi ini
Tetap saja aku
Menyediakan
Satu lagi cadangan
Payung hijau
Untuk kaupakai
Bersama gadismu
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.