Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi langit mendung (istockphoto.com/howtogoto)

Bilamana langit mulai berbisik dalam bahasanya?
Bilamana tetes pertama jatuh mencari bumi?

Aku duduk di ambang pintu
Menunggu hujan yang tak kunjung datang
Atau mungkin aku yang tak kunjung pergi?

Bilamana kita berhenti mencari jawaban
Dalam setiap petir yang menggelegar
Bilamana kita mulai mendengar
Pertanyaan dalam setiap rintik yang jatuh?

Ada yang hilang dalam percakapan kita dengan langit
Seperti kata-kata yang tertelan sebelum sempat diucapkan
Seperti doa yang melebur dalam dosa
Sebelum sempat sampai ke telinga Tuhan

Bilamana hujan ini berhenti
Dan mulai menjadi kenyataan yang basah di kulit kita?
Bilamana kita berhenti berlari mencari teduh
Dan mulai membiarkan diri kita tenggelam?

Bilamana kita sadar bahwa kita adalah hujan itu sendiri?
Bahwa kita adalah langit yang melepaskan dirinya sendiri
Tetes demi tetes, kata demi kata, nafas demi nafas?

Aku ingin menjadi hujan yang tak pernah berhenti
Yang tak pernah sampai ke tanah
Yang selamanya jatuh dalam ruang antara langit dan bumi
Ruang di mana semua pertanyaan lahir
Dan semua jawaban mati

Bilamana hujan ini berakhir?
Bilamana kita mulai?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team