Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Bungaku Hampir Mati

ilustrasi bunga (unsplash.com/Silvestri Matteo)

Pertumbuhan bungaku nyaris berakhir

Satu per satu kelopak jatuh 

Terbawa angin nan hilang

Kuingat bahwa itu bunga pemberian terakhirmu

Tatkala diriku merajuk manja

Kau membelikannya untukku

Indah kenangannya saat itu

Menciptakan memori yang manis

Keadaan sudah berubah 

Kini bahagia itu tergantikan dengan rasa sakit

Kuharap hilangnya bunga ini membawa juga kenangan manisnya

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Maftukhatul Azizah
EditorMaftukhatul Azizah
Follow Us