Aku tahu
Bahkan beratus ribu hari ditangguhkan untukku
Tak 'kan tertebus seluruh dosa-dosaku
Bahkan saat kubuka mata di awal hari
Pun di kala kuhirup udara pagi
Aku sadar
Memang mengalir darah pendosa di raga ini
Namun, entah mengapa
Tatkala kaulontar duri lewat perantara kata
Sehingga tergores batin, penuh luka
Badanku tak larat menahan air mata
Kaulah yang kucinta, kaulah yang kusayang
Aku hanya mengingatkan, bukan menjatuhkan
Namun, tiada guna meratap dalam gundah
Terserah pesanku kauanggap angin lalu semata
Buat apa juga kau mendengarkan ucapan si pendosa