Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Di Antara Detak yang Terlewat

ilustrasi kandungan (unsplash.com/@heathermount)
Kusematkan harap di balik lipatan malam,
pada janin waktu yang baru menetas di dada.
Namun, tak semua gema menemukan dinding,
tak semua detak ingin bertahan.
Kau, serpih bintang yang tak sempat jatuh,
mengendap diam di lorong-lorong tubuhku.
Tak bersuara, tapi berbentuk.
Tak terlihat, tapi menetap.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us